Pages

Tuesday, October 30, 2012

INVITA 2012


PABRIK GULA MADUKISMO
Pada hari pertama ketika sampai di Jogjakarta, rombongan INVITA SMP Labschool Jakarta mengunjungi pabrik gula madukismo sebagai objek wisata pertama.
            Pabrik Gula  Madukismo adalah satu-satunya  pabrik Gula  dan  Alkohol/Spirtus  di Propinsi  DIY.  Pabrik ini mengemban  tugas untuk  mensukseskan  program pengadaan  pangan  Nasional, khususnya gula pasir. Pabrik  gula dan  Alkohol/Spirtus  Madukismo terletak  di  Kalurahan Tirtonimolo,  Kecamatan Kasihan,  Kabupaten  Bantul, Propinsi  Daerah Istimewa  Yogyakarta. Perusahaan  ini  merupakan bentuk  dari  Perseroan Terbatas (PT), yang berdiri pada tanggal 14 Juni 1955, dan diberi nama PT. Madu Baru. Yang kemudian dibagi menjadi dua pabrik yaitu Pabrik Gula (PG Madukismo) dan Pabrik Alkohol/Spiritus (PS Madukismo).
Pabrik Gula Madukismo menargetkan hasil giling tebu menjadi 40 ribu ton gula pasir dari tebu yang digiling sebanyak 535.147 ton yang merupakan hasil panen lahan seluas 4.972 hektare. Tebunya berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

            Lahan tanam di Yogkayarta tersebar di empat kabupaten yaitu Bantul, Gunungkidul, Sleman, dan Kulonprogo. Sedangkan lahan di Jawa Tengah antara lain Sragen, Magelang, Temanggung, Purworejo, dan Kebumen. Dari 535.147 ton tebu yang akan digiling tahun ini diperkirakan menghasilkan gula 40 ribu ton. Masa giling berlangsung selama 162 hari ditambah libur hari raya selama 10 hari dengan total masa giling 172 hari.

            Namun, 40 ribu ton gula untuk sekali musim giling itu belum bisa mencukupi kebutuan masyarakat DIY. Sebab kebutuhannya sebanyak 45 ribu ton per tahun. Pabrik juga akan meningkatkan luas lahan tebu dan juga perbaikan peralatan mesin giling tebu sehingga akan menghasilkan gula lebih banyak dengan kualitas yang lebih baik.

           











Dibagian luar pabrik terdapat banyak rel untuk mengangkut tebu dari tebunnya, yang menggunakan kereta lori. Kereta ini juga sudah dimodifikasi untuk dinaiki penumpang dari gedung Madu Chandya menuju pabriknya yang letaknya tidak jauh dari gedung tersebut. Rombongan dari SMP Labschool Jakarta juga menaiki kereta ini. Kereta lori ini berjalan sangat lambat. Sepanjang jalan terdapat banyak batang-batang tebu kecilyang bertebaran di sekitar rel. Ketika mulai memasuki area pabrik, bau tebu sudah mulai sedikit tercium. Terdapat juga banyak tebu tertumpuk didalam kereta lori yang panjang.

            Suasana di dalam pabrik ini tidak terlalu nyaman, karena berbau agak tidak enak juga bagian dalam gedung yang terlihat sudah tua dan sedikit kumuh. Banyak terdapat mesin-mesin besar yang juga bersuara sedikit keras, dan jalanan di dalam pabrik juga kotor.

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQcXDfWD_yTiPJVzoY-RiJlJW1tbWM8350N-jFclmPEOToUZGc32Q




KERATON
           
Setelah kami berkunjung ke Pabrik Gula Madukismo, objek wisata kedua yang kami kunjungi adalah Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Kraton Yogyakarta merupakan pusat dari museum hidup kebudayaan Jawa yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu,Kraton juga menjadi kiblat perkembangan budaya Jawa. Kraton Yogyakarta dibangun oleh Pangeran Mangkubumi pada tahun 1755, beberapa bulan setelah penandatanganan Perjanjian Giyanti.Tanah yang dipilih untuk dijadikan tempat didirikanya keraton dulunya adalah hutan beringin. dikarenakan tanah tersebut diapit dua sungai sehingga dianggap baik dan terlindung dari kemungkinan banjir.Meski usianya sudah ratusan tahun,keraton Yogyakarta ini masih kokoh walaupun pernah rusak diterjang gempa tahun 1867.


Ada banyak hal yang bisa disaksikan di Kraton Yogyakarta, mulai dari aktivitas abdi dalem yang sedang melakukan tugasnya atau melihat koleksi barang-barang Kraton. Koleksi yang disimpan dalam kotak kaca yang tersebar di berbagai ruangan tersebut mulai dari keramik dan barang pecah belah, senjata, foto, miniatur dan replika, hingga aneka jenis batik beserta deorama proses pembuatannya. Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati pertunjukan seni dengan jadwal berbeda-beda setiap harinya. Pertunjukan tersebut mulai dari wayang orang, macapat, wayang golek, wayang kulit, dan tari-tarian. Untuk menikmati pertunjukkan seni wisatawan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan. Jika datang pada hari selasa wage, Andabisa menyaksikan lomba jemparingan atau panahan gaya Mataraman di Kemandhungan Kidul.






SENDRATARI RAMAYANA

Pada malam harinya, kami semua menuju objek wisata ketiga yang merupakan objek wisata terakhir yang akan kami kunjungi di hari pertama kami di Jogjakarta, yaitu pertunjukan Sendratari Ramayana. Sendratari ini menampilkan sebuah kisah dari Rama dan Shinta yang berbentuk tarian dan tidak terdapat dialog sama sekali. Tariannya sangat kompak,menarik, juga indah. Apalagi pemandangan latar belakangnya yang merupkana Candi Prambanan, membuat suasana menjadi lebih nyaman dan pemandangan menjadi lebih indah.

Berikut adalah kisah yang ditampikan oleh Sendratari Ramayana:

Dikisahkan di sebuah negeri bernama Mantili ada seorang puteri nan cantik jelita bernama Dewi Shinta. Dia seorang puteri raja negeri Mantili yaitu Prabu Janaka. Suatu hari sang Prabu mengadakan sayembara untuk mendapatkan sang Pangeran bagi puteri tercintanya yaitu Shinta, dan akhirnya sayembara itu dimenangkan oleh Putera Mahkota Kerajaan Ayodya, yang bernama Raden Rama Wijaya. Namun dalam kisah ini ada juga seorang raja Alengkadiraja yaitu Prabu Rahwana, yang juga sedang kasmaran, namun bukan kepada Dewi Shinta tetapi dia ingin memperistri Dewi Widowati. Dari penglihatan Rahwana, Shinta dianggap sebagai titisan Dewi Widowati yang selama ini diimpikannya. Dalam sebuah perjalanan Rama dan Shinta dan disertai Lesmana adiknya, sedang melewati hutan belantara yang dinamakan hutan Dandaka, si raksasa Prabu Rahwana mengintai mereka bertiga, khususnya Shinta. Rahwana ingin menculik Shinta untuk dibawa ke istananya dan dijadikan istri, dengan siasatnya Rahwana mengubah seorang hambanya bernama Marica menjadi seekor kijang kencana. Dengan tujuan memancing Rama pergi memburu kijang ‘jadi-jadian' itu, karena Dewi Shinta menginginkannya. Dan memang benar setelah melihat keelokan kijang tersebut, Shinta meminta Rama untuk menangkapnya. Karena permintaan sang istri tercinta maka Rama berusaha mengejar kijang seorang diri sedang Shinta dan Lesmana menunggu. 

            Dalam waktu sudah cukup lama ditinggal berburu, Shinta mulai mencemaskan Rama, maka meminta Lesmana untuk mencarinya. Sebelum meninggalkan Shinta seorang diri Lesmana tidak lupa membuat perlindungan guna menjaga keselamatan Shinta yaitu dengan membuat lingkaran magis. Dengan lingkaran ini Shinta tidak boleh mengeluarkan sedikitpun anggota badannya agar tetap terjamin keselamatannya, jadi Shinta hanya boleh bergerak-gerak sebatas lingkaran tersebut. Setelah kepergian Lesmana, Rahwana mulai beraksi untuk menculik, namun usahanya gagal karena ada lingkaran magis tersebut. Rahwana mulai cari siasat lagi, caranya ia menyamar yaitu dengan mengubah diri menjadi seorang brahmana tua dan bertujuan mengambil hati Shinta untuk memberi sedekah. Ternyata siasatnya berhasil membuat Shinta mengulurkan tangannya untuk memberi sedekah, secara tidak sadar Shinta telah melanggar ketentuan lingkaran magis yaitu tidak diijinkan mengeluarkan anggota tubuh sedikitpun! Saat itu juga Rahwana tanpa ingin kehilangan kesempatan ia menangkap tangan dan menarik Shinta keluar dari lingkaran. Selanjutnya oleh Rahwana, Shinta dibawa pulang ke istananya di Alengka. Saat dalam perjalanan pulang itu terjadi pertempuran dengan seekor burung Garuda yang bernama Jatayu yang hendak menolong Dewi Shinta. Jatayu dapat mengenali Shinta sebagai puteri dari Janaka yang merupakan teman baiknya, namun dalam pertempuan itu Jatayu dapat dikalahkan Rahwana.







            Disaat yang sama Rama terus memburu kijang kencana dan akhirnya Rama berhasil memanahnya, namun kijang itu berubah kembali menjadi raksasa. Dalam wujud sebenarnya Marica mengadakan perlawanan pada Rama sehingga terjadilah pertempuran antar keduanya, dan pada akhirnya Rama berhasil memanah si raksasa. Pada saat yang bersamaan Lesmana berhasil menemukan Rama dan mereka berdua kembali ke tempat semula dimana Shinta ditinggal sendirian, namun sesampainya Shinta tidak ditemukan. Selanjutnya mereka berdua berusaha mencarinya dan bertemu Jatayu yang luka parah, Rama mencurigai Jatayu yang menculik dan dengan penuh emosi ia hendak membunuhnya tapi berhasil dicegah oleh Lesmana. Dari keterangan Jatayu mereka mengetahui bahwa yang menculik Shinta adalah Rahwana! Setelah menceritakan semuanya akhirnya si burung garuda ini meninggal.

            Mereka berdua memutuskan untuk melakukan perjalanan ke istana Rahwana dan ditengah jalan mereka bertemu dengan seekor kera putih bernama Hanoman yang sedang mencari para satria guna mengalahkan Subali. Subali adalah kakak dari Sugriwa paman dari Hanoman, Sang kakak merebut kekasih adiknya yaitu Dewi Tara. Singkat cerita Rama bersedia membantu mengalahkan Subali, dan akhirnya usaha itu berhasil dengan kembalinya Dewi Tara menjadi istri Sugriwa. Pada kesempatan itu pula Rama menceritakan perjalanannya akan dilanjutkan bersama Lesmana untuk mencari Dewi Shinta sang istri yang diculik Rahwana di istana Alengka. Karena merasa berutang budi pada Rama maka Sugriwa menawarkan bantuannya dalam menemukan kembali Shinta, yaitu dimulai dengan mengutus Hanoman persi ke istana Alengka mencari tahu Rahwana menyembunyikan Shinta dan mengetahui kekuatan pasukan Rahwana.

            Taman Argasoka adalah taman kerajaan Alengka tempat dimana Shinta menghabiskan hari-hari penantiannya dijemput kembali oleh sang suami. Dalam Argasoka Shinta ditemani oleh Trijata kemenakan Rahwana, selain itu juga berusaha membujuk Shinta untuk bersedia menjadi istri Rahwana. Karena sudah beberapa kali Rahwana meminta dan ‘memaksa' Shinta menjadi istrinya tetapi ditolak, sampai-sampai Rahwana habis kesabarannya yaitu ingin membunuh Shinta namun dapat dicegah oleh Trijata. Di dalam kesedihan Shinta di taman Argasoka ia mendengar sebuah lantunan lagu oleh seekor kera putih yaitu Hanoman yang sedang mengintainya. Setelah kehadirannya diketahui Shinta, segera Hanuman menghadap untuk menyampaikan maksud kehadirannya sebagai utusan Rama. Setelah selesai menyampaikan maskudnya Hanoman segera ingin mengetahui kekuatan kerajaan Alengka. Caranya dengan membuat keonaran yaitu merusak keindahan taman, dan akhirnya Hanoman tertangkap oleh Indrajid putera Rahwana dan kemudian dibawa ke Rahwana. Karena marahnya Hanoman akan dibunuh tetapi dicegah oleh Kumbakarna adiknya, karena dianggap menentang, maka Kumbakarna diusir dari kerjaan Alengka. Tapi akhirnya Hanoman tetap dijatuhi hukuman yaitu dengan dibakar hidup-hidup, tetapi bukannya mati tetapi Hanoman membakar kerajaan Alengka dan berhasil meloloskan diri. Sekembalinya dari Alengka, Hanoman menceritakan semua kejadian dan kondisi Alengka kepada Rama. Setelah adanya laporan itu, maka Rama memutuskan untuk berangkat menyerang kerajaan Alengka dan diikuti pula pasukan kera pimpinan Hanuman.













            Setibanya di istana Rahwana terjadi peperangan, dimana awalnya pihak Alengka dipimpin oleh Indrajid. Dalam pertempuran ini Indrajid dapat dikalahkan dengan gugurnya Indrajit. Alengka terdesak oleh bala tentara Rama, maka Kumbakarna raksasa yang bijaksana diminta oleh Rahwana menjadi senopati perang. Kumbakarna menyanggupi tetapi bukannya untuk membela kakaknya yang angkara murka, namun demi untuk membela bangsa dan negara Alengkadiraja.Dalam pertempuran ini pula Kumbakarna dapat dikalahkan dan gugur sebagai pahlawan bangsanya. Dengan gugurnya sang adik, akhirnya Rahwana menghadapi sendiri Rama. Pad akhir pertempuran ini Rahwana juga dapat dikalahkan seluruh pasukan pimpinan Rama. Rahmana mati kena panah pusaka Rama dan dihimpit gunung Sumawana yang dibawa Hanuman.
https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSUWMs-fRcfEji2w6DARp8zBgwYkZW6RUjXkM2JZvgYNWiMVBnbhttps://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcShCXWFNGsgmR4cT8OXR-RujCOj1VErzbj2AL8eknijuPjck2z2

            Setelah semua pertempuran yang dahsyat itu dengan kekalahan dipihak Alengka maka Rama dengan bebas dapat memasuki istana dan mencari sang istri tercinta. Dengan diantar oleh Hanoman menuju ke taman Argasoka menemui Shinta, akan tetapi Rama menolak karena menganggap Shinta telah ternoda selama Shinta berada di kerajaan Alengka. Maka Rama meminta bukti kesuciannya, yaitu dengan melakukan bakar diri. Karena kebenaran kesucian Shinta dan pertolongan Dewa Api, Shinta selamat dari api. Dengan demikian terbuktilah bahwa Shinta masih suci dan akhirnya Rama menerima kembali Shinta dengan perasaan haru dan bahagia. Dan akhir dari kisah ini mereka kembali ke istananya masing-masing. 





















LAVA TOUR
            Pada hari ketiga ini, setelah kami makan pagi di Hotel Grand Quality, kami melanjutkan perjalanan menuju Lava Tour di Desa Cangkringan. Di perjalanan, kami dijelaskan banyak oleh tour guide kami tentang letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 dan dampaknya. Gunung Merapi adalah gunung termuda dalam rangkaian gunung berapi yang mengarah ke selatan dari Gunung Ungaran. Gunung ini terbentuk karena aktivitas di zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke bawah Lempeng Eurasia menyebabkan munculnya aktivitas vulkanik di sepanjang bagian tengah Pulau Jawa. Puncak yang sekarang ini tidak ditumbuhi vegetasi karena aktivitas vulkanik tinggi. Puncak ini tumbuh di sisi barat daya puncak Gunung Batulawang yang lebih tua.
           

Gunung Merapi terakhir kali bererupsi pada tahun 2010. Peningkatan status dari "normal aktif" menjadi "waspada" pada tanggal 20 September 2010 direkomendasi oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta. Setelah sekitar satu bulan, pada tanggal 21 Oktober status berubah menjadi "siaga" sejak pukul 18.00 WIB. Pada tingkat ini kegiatan pengungsian sudah harus dipersiapkan. Karena aktivitas yang semakin meningkat, ditunjukkan dengan tingginya frekuensi gempa multifase dan gempa vulkanik, sejak pukul 06.00 WIB tangggal 25 OktoberBPPTK Yogyakarta merekomendasi peningkatan status Gunung Merapi menjadi "awas" dan semua penghuni wilayah dalam radius 10 km dari puncak harus dievakuasi dan diungsikan ke wilayah aman. Erupsi pertama terjadi sekitar pukul 17.02 WIB tanggal 26 Oktober. Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan. Letusan menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 km dan disertai keluarnya awan panas yang menerjang Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman dan menelan korban 43 orang, ditambah seorang bayi dari Magelang yang tewas karena gangguan pernapasan.
           
Sebelum mengunjungi Desa Cangkringan, kami mengunjungi Museum Gunung Api Merapi. Di sana ada simulator saat awan panas turun ke bawah. Kami juga diputarkan video dokumenter tentang Gunung Merapi

Simulator Awan Panas di Museum Gunung Api  Merapi
 
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ-tkJSK90RvZOuItm3G83BU_7ygZHK1sSuO-voFSj1Jiegg0wt


Tampak Depan Museum Gunung Api Merapi
 
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRoppvPVzl0GGVeKx4sTpxjDXr67qnrNfpfNGZt0yu7KsxAKwd4CA


Setelah diajak berkeliling oleh tour guide, kami melanjutkan perjalanan ke sekitar Desa Cangkringan. Bus kami parkir di tempat yang telah disediakan dan kami melanjutkan dengan berjalan kaki. Cukup jauh dari bawah ke atas. Akhirnya kami sampai ke bekas rumah Mbah Marijan. Tak saya duga, saya kira masih ada puing-puing bekas rumah beliau. Tetapi sudah tidak ada apa-apa sama sekali. Hanya ada tanah bercampur batu berwarna putih di sana.
Bekas rumah Alm. Mbah Marijan
 




Text Box: Mobil yang terbakar akibat awan panas


Setelah kira-kira 45 menit, kami balik ke bawah. Di bawah kami yang muslim dan laki-laki melaksanakan sholat Jum’at sedangkan yang perempuan melanjutkan perjalanan ke objek selanjutnya terlebih dahulu.



















PANTAI PARANGTRITIS
Pada hari ketiga  Invita kami berkunjung ke Pantai Parangtritis. Tujuan kami kesana untuk melihat sunset sekaligus melihat keindahan Pantai Parangtritis . Kami menuju Pantai Parangtritis setelah berbelanja di Malioboro tepatnya pukul 15.20 WIB. Pantai Parangtritis terletak di sebelah selatan Yogyakarta tepatnya di desa Parantritis. Pantai ini merupakan tempat rekreasi yang ramai dikunjungi oleh para turis dalam negeri maupun luar negeri karena keindahannya dan kita juga bisa melihat sunset ataupun sunrise. Tapi, walaupun pantai ini adalah tempat yang indah, Pantai Parangtritis  merupakan pantai yang rawan dan landai sehingga, kita juga patut berhati-hati ketika hendak berenang atau bermain agar tetap selamat. Nama Pantai Parangtritis sendiri diambil dari kata parang (=batu) dan tumaritis (=tetesan air). Sehingga, pantai tersebut diberi nama dengan sebutan Parangtritis.Perjalanan menuju Pantai Parangtritis kami diceritakan tentang legenda dan mitos di Pantai Parangtritis oleh tour guide kami. Salah satu mitos yang terkenal adalah tidak boleh memakai baju berwarna hijau di Pantai Parangtritis. Konon katanya jika seseorang memakai baju berwarna hijau di Pantai Parangtritis maka, orang itu akan hilang dan jasadnya tidak ditemukan. Kalaupun ditemukan jasad orang tersebut sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Tapi, menurut tour guide kami ada penjelasan ilmiah kenapa kita harus berhati-hati saat di Pantai Parangtritis. Menurut penjelasan yang ia dapatkan, sekitar 100m dari Pantai Parangtritis terdapat pusaran air yang besar dan berbahaya yang dapat menenggalamkan kita dan rata-rata korbannya memakai baju berwarna hijau. Itulah sebabnya muncul mitos tidak boleh memakai baju berwarna hijau ketika di Pantai Parangtritis.

https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQMkfMMZs66nCVAxYeawi1ECEaecsgIsuTNve66Dck98dbqcU7wSA

Setelah menempuh perjalan selama kurang lebih 1 jam, kami akhirnya sampai di tempat tujuan. Kebetulan bus kami adalah bus pertama yang sampai di Pantai Parangtritis. Setelah supir bus selesai memarkir, kami langsung turun dari bus untuk bermain di Pantai Parangtritis, tak lama bus dari kelas lainpun mulai berdatangan. Seluruh murid, guru, dan orang tua murid pun langsung berhambur menuju Pantai Parangtritis. Di Pantai Parangtritis seluruh murid SMP Labschool Jakarta asik bermain dan bercengkrama bersama teman-temannya. Ada yang menyewa ATV untuk dimainkan, ada yang menikmati ombak Pantai Parangtritis, berfoto-foto, memvideo pemandangan, bermain air, memakai heena (semacam tatto yang terbuat dari tumbuhan tapi tidak permanen), berlari-larian, ada yang naik kudadll. Orang tua muridpun juga sama asiknya. Guru-guru ada yang asik berfoto atau memfoto pemandangan, menjaga murid-murid agar tidak terlalu jauh saat bermain di Pantai Parangtritis,dll. Suasana di Pantai Parangtritis sangat indah dan seru. Ombak-ombak yang indah dan pasir yang halus di Pantai Parangtritis juga tidak kalah menarik, sayangnya pada saat itu sunsetnya tidak bergitu terlihat karena cuaca yang berkabut. Tapi, itu tidak mempengaruhi semangat para murid untuk tetap bermain di Pantai Parangtritis. Mereka tetap asyik dengan kegiatan masing-masing.
Setelah kurang lebih 2 jam kami bermain di Pantai Parangtritis, akhirnya kami menyudahi kunjungan kami ke Pantai Parangtritis. Saat itu sudah menunjukan pukul 18.00 WIB dan ombak sudah semakin besar. Kami akhirnya berbenah dan masuk ke bus masing-masing untuk melanjutkan perjalanan ke restoran untuk makan malam. Walaupun kami masih ingin bermain di Pantai Parangtritis, tapi ternyata kami harus menyudahi permainan kami hari ini. Setelah semua siswa, guru dan orangtua murid masuk ke dalam bus, akhirnya buspun berjalan dan mulai menjauh dari Pantai Parangtritis.




CANDI BOROBUDUR

            Hari terakhir INVITA, setelah kami singgah di SMA TARUNA NUSANTARA,kami pergi menuju candi Borobudur.candi ini merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia.Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra sekitar abad ke-9 atau 800 M dan selesai sekitar tahun 900 M pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani.Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Yogyakarta. Candi Borobudur memiliki 10 tingkat yang terdiri dari 6 tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkat terdapat beberapa stupa. Seluruhnya terdapat 72 stupa selain stupa utama. Di setiap stupa terdapat patung Buddha. Sepuluh tingkat menggambarkan filsafat Buddha yaitu sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha di nirwana. Kesempurnaan ini dilambangkan oleh stupa utama di tingkat paling atas.



http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTPdCN89cBdbobRjmx_ftnfUgOdIj562goS_uUdJm3IAZ1rtSbjtOVH9bo









No comments:

Post a Comment

Harap cantumkan nama dan alamat e-mail :D